Pasca 52 Tahun, Pendarat AS Berhasil Mendarat di Bulan
Pasca 52 Tahun Pendarat As Berhasil Mendarat Di Bulan
Jakarta, MISTAR.ID
Robot pendarat Odysseus yang didesain perusahaan swasta Amerika Serikat (AS), Intuitive Machines berhasil mendarat di dekat kutub selatan Bulan pada Kamis (22/2/24) malam CST atau Jumat (23/2/24) pagi.
Dilansir dari Space, pendaratan itu dianggap membuat setidaknya 2 catatan. Pertama, merupakan hal perdana pesawat ruang angkasa swasta mendarat di Bulan. Kedua, juga pertama kali bagi Negeri Paman Sam kembali mendarat di Bulan, usai terakhir kali misi Apollo 17 melakukan pada Desember 1972 atau 52 tahun lalu.
“Sungguh suatu kemenangan! Odysseus sudah sukses menggapai bulan. Prestasi ini adalah lompatan besar bagi semua umat manusia,” tukas Direktur NASA, Bill Nelson dalam pesan video dikutip dari Space.
Baca juga:Pesawat Pendarat Swasta AS Tembus Orbit di Seputar Bulan
Bulan acap kali sebagai sasaran pesawat Antariksa AS pada 1960-an dan awal 1970-an. Dorongan ini bukan hanya karena keingintahuan ilmiah.
Mendaratkan astronaut di Bulan dianggap menjadi kewajiban keamanan nasional, merupakan sebuah cara untuk menunjukkan keunggulan teknologi atas saingan negara tersebut pada Perang Dingin, Uni Soviet.
Washington telah menempatkan 12 orang astronaut di permukaan Bulan dalam 6 misi Apollo mulai tahun 1969 sampai 1972.
Baca juga:Ini Penyebab Sejumlah Negara Ingin Mendarat di Bulan
Dengan kemenangan dalam pertandingan ke bulan terhadap Uni Soviet, NASA diarahkan berkonsentrasi pada tujuan lain untuk program penerbangan luar angkasa manusia, khususnya pengembangan dan pengoperasian program pesawat ulang-alik.
Lalu AS meluncurkan beberapa robot penjelajah bulan pasca masa Apollo. Contohnya, Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA yang bermata tajam memutari Bulan sejak 2009.
Tetapi ada sejumlah kejadian, kembali ke permukaan Bulan bukan sebagai prioritas, setidaknya hingga ini.
Baca juga:Ilmuan Ungkap Bulan Masuki Era Baru
Bulan Desember 2017, Presiden AS saat itu, Donald Trump menginstruksikan NASA untuk mengembalikan astronaut ke Bulan dalam waktu dekat.
Perintah itu memunculkan program luas dan ambisius yang disebut Artemis, bertujuan membangun kehadiran manusia dalam jangka panjang dan berkelanjutan di dan sekitar Bulan pada akhir 2020-an.
Misi ke Bulan itu bakal sebagai pijakan untuk mengirim astronaut ke Mars pada akhir 2030-an atau awal 2040-an. (cnn/hm16)